Di selatan Yogyakarta, tersembunyi sebuah pantai yang memadukan keindahan alam dengan nuansa mistis yang kental. Pantai Parangkusumo, dengan segala pesonanya, mengundang siapa saja untuk menyelami kisah dan keindahan yang ditawarkannya.
Pantai Parangkusumo menjadi pilihan pariwisata untuk berekreasi dan mencari hal spiritual. Letaknya yang berada tepat di samping Pantai Parangtritis membuat pantai ini menjadi tujuan alternatif lain selain Pantai Parangtritis.
Pantai Parangkusumo sendiri merupakan salah satu pantai di Bantul yang berada di antara Pantai Depok dan Pantai Parangtritis.
Informasi Pantai Parangkusumo
Berikut adalah tabel informasi mengenai Pantai Parangkusumo:
Kategori | Informasi |
---|---|
Alamat | terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. |
Jam Buka | 24 jam (Disarankan: 07.00 – 17.00 WIB) |
Daya Tarik | Pantai berpasir hitam, bermain air, naik kuda/delman, kuliner laut, ATV, jeep, bermain layangan, payung teduh, kamar mandi |
Harga Tiket Masuk | Rp5.000,00 – Rp7.500,00 per orang |
Sejarah Pantai Parangkusumo
Pantai ini bukan sekadar hamparan pasir dan deburan ombak. Di balik itu, tersimpan cerita yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa. Seringkali, terdapat pengunjung yang datang ke Pantai Parangkusumo dengan tujuan spiritual. Bahkan, setiap beberapa waktu akan dilaksanakan upacara adat labuhan oleh Keraton Yogyakarta.
Legenda Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul
Konon, di sinilah Panembahan Senopati bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul. Saat itu Panembahan Senopati bertemu Nyi Roro Kidul ketika sedang melakan tapa di pantai. Pertemuan ini menandai awal mula hubungan spiritual antara Keraton Yogyakarta dan penguasa Laut Selatan. Bahkan, Ratu Kidul membantu Panembahan bertahta mendapatkan kekuasaan di Kesultanan Mataram Islam.
Batu besar di tepi pantai menjadi saksi bisu pertemuan tersebut, yang hingga kini dihormati oleh masyarakat setempat. Terdapat dua batu besar yang diyakini masyarakat sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul. Batu bernama Selo Ageng diyakini tempat bertapa Panembahan Senopati, sedangkan batu bernama selo sengker diyakini sebagai tempat duduk Ratu Kidul.
Daya Tarik Keindahan Alam Pantai Parangkusumo
Selain kisah legendarisnya, pantai ini menawarkan panorama yang memukau. Pantai ini tidak kalah indahnya dengan pantai di Parangtritis. Terdapat beberapa daya tarik yang dapat dinikmati oleh para wisatawan.
Hamparan Pasir Hitam yang Eksotis
Pasir hitam yang membentang luas memberikan kesan eksotis dan berbeda dari pantai-pantai lain di Yogyakarta. Kilauan pasir saat terkena sinar matahari menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Di hamparan bibir pantai tersebut, wisatawan dapat bermain air. Walaupun demikian, wisatawan tetap berhati hati karena ombak yang besar.
Gumuk Pasir: Fenomena Langka di Indonesia
Tak jauh dari pantai, terdapat gumuk pasir yang menyerupai gurun kecil. Fenomena alam ini sangat langka dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Gumuk pasir sendiri merupakan bentangan pasir yang berbukit bukit bagaikan berada di gurun pasir. Bukit pasir terebut terbentuk akibat hembusan angin yang kemudian menyebabkan butiran pasir mengendap membentuk bukit kecil. Maka dari itu, bentuk pasir di Gumuk Pasir ini berubah ubah sesuai angin.
Ritual dan Tradisi di Pantai Parangkusumo

Pantai ini menjadi pusat berbagai ritual dan tradisi yang sarat makna. Terdapat beberapa tradisi yang dilakukan olehh Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Abdi Dalem, Juru Kunci, Masyarakat untuk tujuan spiritual.
Upacara Labuhan Keraton Yogyakarta
Setiap tahun, Keraton Yogyakarta dan Surakarta mengadakan upacara labuhan di pantai ini sebagai bentuk penghormatan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Prosesi ini menjadi simbol hubungan harmonis antara keraton dan laut selatan.
Terdapat beberapa makna yang dimiliki upacara labuhan ini. Selain sebagai penghormatan kepada Nyi Roro Kidul, upacara ini dimaksudkan untuk memohon agar alam memberikan kesejahteran kepada manusia. Disisi lain, sebagai budaya turun menurun, pelaksanaan upacara labuhan ini menjadi sarana untuk melestarikan warisan budaya Jawa.
Aktivitas Wisata di Pantai Parangkusumo
Beragam aktivitas menarik menanti para pengunjung di pantai ini.
Menikmati Sunset yang Mempesona
Menjelang senja, langit Pantai Parangkusumo berubah menjadi kanvas dengan gradasi warna yang memukau. Momen matahari terbenam di sini menjadi salah satu yang terbaik di Yogyakarta. Ketika matahari akan tenggelam, pantulan cahaya oren keemasan akan terpantul di ombak dan air laut.
Menerjang Pasir dengan ATV
Mengendarai ATV di atas hamparan pasir Pantai Parangkusumo ibarat menulis jejak petualangan di kanvas alam. Setiap putaran roda menggambarkan semangat kebebasan, sementara angin laut membelai wajah, mengisyaratkan kebersamaan antara manusia dan alam. Pengunjung dapat menyewa ATV di sekitaran pantai dengan harga Rp50.000,00 per 30 menit.
Menunggang Kuda di Tepi Samudra
Menaiki kuda di sepanjang garis pantai adalah seperti menari bersama ombak yang berkejaran. Langkah-langkah kuda yang mantap seakan menyelaraskan detak jantung dengan irama alam, menciptakan harmoni antara penunggang dan hewan dalam lukisan senja yang memukau.
Berteduh di Bawah Payung Warna-warni
Di bawah naungan payung-payung berwarna cerah, waktu seakan berhenti. Di sini, pengunjung dapat merenungi keindahan laut yang tak bertepi, sambil menikmati desiran angin yang membawa cerita dari seberang lautan. Harga persewaannya mulai dari Rp25.000,00
Menerbangkan Layang-layang ke Angkasa

Melepaskan layang-layang ke langit biru adalah seperti mengirimkan harapan dan doa kepada semesta. Tali yang menghubungkan tangan dengan layang-layang seakan menjadi jembatan antara bumi dan langit, mengajarkan tentang kebebasan dan keterikatan dalam satu tarikan napas.
Pada waktu teretentu, Terdapat festival layang layang yang selalu di adakan di Pantai Parangkusumo. Beragam bentu layangan yang menarik dan besar dapat terlihat di waktu tersebut. Apabila wisatawan ingin melihat pantai dengan pemandangan layangan, wisawatawan dapat mengecek terlibdahulu informasi terkait Festival layangan yang ada.
Menjelajah dengan Jeep di Gumuk Pasir
Mengendarai Jeep melintasi gumuk pasir Parangkusumo adalah petualangan yang memacu adrenalin. Setiap gundukan pasir yang dilalui menggambarkan liku-liku kehidupan, sementara debu yang terbang mengingatkan pada kefanaan waktu. Perjalanan ini menawarkan perspektif baru tentang keagungan alam dan peran manusia di dalamnya.
Setiap aktivitas di Pantai Parangkusumo adalah untaian kata dalam puisi alam yang abadi, mengajak setiap jiwa untuk merasakan, merenungi, dan menghargai keindahan yang tersaji di hadapan mereka.
Harga yang ditawarkan naik jeep ini mulai dari Rp400.000,00 hingga Rp700.000,00. Setiap harga yang ditawarkan berbeda sesuai trayek yang dilalui, dan waktu yang ditempu.
Warung Makan dan Kuliner Lokal
Beragam warung makan menawarkan hidangan laut segar dan kuliner khas Yogyakarta yang lezat. Terdapat pedagang yang menjual berbagai makanan jajanan di sekitaran pantai. Namun, terdapat juga warung makan yang juga menawarkan berbagai makanan kuliner laut, seperti ikan, kepiting, air kelapa muda, dll
Menaiki andong kuda mengelilingi pantai
Selain menaiki ATV dan jeep, wisatawan juga dapat mengelilingi pantai dengan kereta kuda. Harga yang ditawarkan ini mulai dari Rp100.000,00
baca juga: Pantai Trisik: Surga Tersembunyi di Kulon Progo
Tiket Masuk & Parkir
Sebelum memasuki pantai parangkusumo perlu melewati pos pantai parangtritis terlebih dahulu.
Item | Harga |
---|---|
Tiket Masuk Pantai Parangtritis | Rp15.000,00 per orang |
Tiket Masuk Pantai Parangkusumo | Rp5.000,00 – Rp7.500,00 per orang |
Parkir Motor | Rp2.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Parkir Bus | Rp15.000,00 |
Penginapan di Sekitar Pantai
Terdapat beberapa penginapan dengan berbagai pilihan harga bagi wisatawan yang ingin menghabiskan malam di dekat pantai.
Akses dan Rute Menuju Pantai Parangkusumo
Pantai ini mudah diakses dari berbagai penjuru Yogyakarta. Hampir semua kendaraan baik itu roda 2, roda 4, ataupun bus dapat menuju ke pantai Parangkusumo.
Rute dari Pusat Kota Yogyakarta
Dari jantung Yogyakarta, perjalanan menuju Pantai Parangkusumo ibarat meniti aliran waktu, menyusuri jalan Parangtritis sejauh 27 kilometer ke arah selatan. Dengan kendaraan pribadi, perjalanan ini memakan waktu sekitar 45 menit, melewati hamparan sawah dan perkampungan yang menyejukkan mata.
Tips Berkunjung ke Pantai Parangkusumo
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Saat mentari mulai condong ke barat, sekitar pukul 16.00 hingga senja, adalah waktu emas untuk menikmati pesona Parangkusumo. Cahaya keemasan yang memantul di atas pasir hitam menciptakan panorama yang memukau, sementara angin laut berbisik lembut, menyampaikan kisah-kisah lama.
Etika dan Larangan di Pantai
Parangkusumo bukan sekadar destinasi wisata; ia adalah situs sakral yang dihormati. Pengunjung diharapkan mengenakan pakaian sopan dan menjaga perilaku. Mengambil atau merusak benda-benda di sekitar area ritual sangat dilarang. Ingatlah, setiap langkah di pasir ini adalah bagian dari cerita yang lebih besar, yang harus kita hormati dan jaga.
Pantai Parangkusumo adalah simfoni antara alam dan legenda, tempat di mana ombak dan angin menyanyikan lagu-lagu masa lalu. Setiap butir pasirnya menyimpan cerita, setiap hembusan anginnya membawa pesan. Mengunjungi pantai ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan jiwa, menghubungkan kita dengan warisan budaya yang kaya dan tak ternilai.
baca juga : Pantai Glagah Indah: Ikon Kulon Progo dengan Pemecah Ombak ikonik
FAQ tentang Pantai Parangkusumo
Apa yang membuat Pantai Parangkusumo istimewa?
Pantai ini memadukan keindahan alam dengan nilai sejarah dan spiritual yang mendalam, menjadi tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul.
Apakah ada biaya masuk ke Pantai Parangkusumo?
Biasanya, pengunjung dikenakan retribusi saat memasuki kawasan Pantai Parangtritis, yang mencakup akses ke Pantai Parangkusumo.
Apakah aman berenang di Pantai Parangkusumo?
Ombak di pantai ini cukup kuat dan berbahaya. Disarankan untuk tidak berenang dan selalu mematuhi petunjuk keamanan yang ada.
Kapan waktu pelaksanaan upacara Labuhan?
Upacara Labuhan biasanya dilaksanakan pada tanggal tertentu sesuai kalender Jawa, terutama saat peringatan penobatan Sultan Yogyakarta.
Apakah tersedia area parkir di sekitar pantai?
Ya, tersedia area parkir untuk kendaraan pribadi di dekat pantai dengan tarif yang terjangkau.
Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan:
Apakah Pantai Parangkusumo dan Parangtritis sama?
Tidak, meskipun keduanya terletak berdekatan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Pantai Parangkusumo dan Pantai Parangtritis adalah dua pantai yang berbeda. Pantai Parangkusumo dikenal sebagai tempat yang sakral dan sering digunakan untuk upacara tradisional, sementara Pantai Parangtritis lebih populer sebagai destinasi wisata umum dengan fasilitas yang lebih lengkap.
Pantai Parangkusumo di mana?
Pantai Parangkusumo terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berada di sebelah barat Pantai Parangtritis dan dapat dicapai dengan perjalanan sekitar 27 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Yogyakarta.
Komentar