Akila Harmoni Tour & TravelAkila Harmoni Tour & Travel
Desa Adat Lombok Wisata NTB

Desa Adat Sasak Ende: 6 Pengalaman Berharga Mengenal Budaya Sasak Lebih Dekat

Desa Wisata Adat Sasak Ende

Pariwisata Lombok memiliki beragam destinasi menarik yang selalu saja memberi  kebahagian pengunjung yang datang. Potensi Lombok tidak hanya terdapat pada bidang pariwisata alam saja, tetapi bidang budaya juga ternyata memiliki daya tarik. Desa adat Suku Sasak Ende sebagai suku domestik di Lombok nyatanya memberikan daya tarik bagi wisatawan untuk berwisata di  Pulau Lombok.

Lombok menyediakan wisata edukasi menjelajahi desa adat Suku Sasak salah satunya adalah Desa Ende. Desa Adat Sasak Ende ini masih secara murni mempertahankan budaya adat istiadat dalam keseharian mereka. Di sini, wisatawan tidak akan menemukan rumah rumaah modern saat ini yang didominasi oleh batuan beton, tetapi disini akan menemukan rumah adat yang hampir keseluruhannya  terbuat  dari bambu.

Informasi  Desa Adat Sasak  Ende

Desa Adat Sasak Ende lokasi, sejarah Desa Adat Sasak Ende, budaya Desa Adat Sasak Ende, tradisi Desa Adat Sasak Ende, rumah adat Desa Adat Sasak Ende, kehidupan masyarakat Desa Adat Sasak Ende, keunikan Desa Adat Sasak Ende
Suasana Desa Ende yang tenang
InformasiDetail
AlamatSengkol, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Daya TarikRumah adat bale, Tari peresean, Tradisi desa unik, Berbelanja barang khas suku Sasak
Jam BukaSetiap hari mulai 08:00 – 19:00 WITA
Harga Tiket MasukGratis (disarankan memberi beberapa uang kepada masyarakat setempat)

Daya Tarik  Desa adat Suku  Sasak Ende

Rumah adat Bale yang masih alami

Desa Adat Sasak Ende lokasi, sejarah Desa Adat Sasak Ende, budaya Desa Adat Sasak Ende, tradisi Desa Adat Sasak Ende, rumah adat Desa Adat Sasak Ende, kehidupan masyarakat Desa Adat Sasak Ende, keunikan Desa Adat Sasak Ende
Rumah adat Bale suku sasak

Rumah Suku Sasak memiliki nama Rumah Bale. Bangunan Bale ini sendiri merupakan rumah panggung yang ditopang oleh kayu  atau  bambu. Hampir semua bagian rumah adat Bale ini terbuat dari bahan bahan di alam. Pada bagian atap, rumah bale ditutupi oleh alang alang kering yang diikat oleh tali  rami. Dinding bagian samping akan dibatasi oleh anyaman bambu.  Sedangkan untuk lantai,  masyarakat  suku  Sasak menggunakan campuran tanah, getah pohon, dan abu jerami, yang kemudian diolesi kotoran kerbau atau sapi. 

Beragam jenis Rumah adat Bale yang berbeda beda

Rumah adat suku Sasak tidak hanya memiliki satu jenis yang sama. Terdapat beragam jenis bangunan yang memiliki maksut dan fungsi yang berbeda beda. Beberapa jenis masyarakat adat Sasak yang paling dikenal yaitu bale tani, bale lumbung, bale jajar, bale kodong, dan bale bonter.

  • Bale Tani, merupakan tempat tinggal masyarakat yang bekerja sebagai petani. Bangunannya yang berupa panggung menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada.
  • Bale Lumbung, bangunan ini merupakan tempat untuk menyimpan hasil bumi dan hasil panen. Ciri dari Bale lumbung terletak pada strukturnya  yang kokoh  serta tahan lama. Karakteristik tersebut memungkinkan hasil panen bertahan dan tetap berkualitas.
  • Bale Jajar, mirip dengan bale tani,tetapi bale jajar memiliki jumlah ruangan yang lebih banyak. Biasanya rumah adat ini digunakan oleh masyarakat yang golongan ekonominya lebih tinggi.
  • Bale Kodong, rumah  adat ini dikhususkan untuk pasangan yang baru menikah. Selain itu, orang tua yang ingin menghabiskan masa tuanya juga biasanya tinggal di rumah ini.
  • Bale Bonter, Rumah adat ini hanya  dikhususkan ditinggali oleh pejabat desa.

Pertunjukan Tari Peresean

Desa Adat Sasak Ende lokasi, sejarah Desa Adat Sasak Ende, budaya Desa Adat Sasak Ende, tradisi Desa Adat Sasak Ende, rumah adat Desa Adat Sasak Ende, kehidupan masyarakat Desa Adat Sasak Ende, keunikan Desa Adat Sasak Ende
Tarian Peresean yang dimainkan masyarakat setempat

Wisatawan di desa adat Suku Sasak tidak hanya dapat melihat berbagai rumah adat. Terdapat seni tari yang dimainkan masyarakat suku Sasak yang telah turunkan secara turun temurun.  Tarian bernama Tari Peresean merupakan pertarungan tradisional yang dilakukan oleh laki laki dan satu wasit (pakembar). Dengan dirinci alat musik semacam gamelan bernama Gendang Beleq, kedua lelaki yang dinamakan ‘pepadu’ akan saling bertarung menggunakan rotan (penjalin) sebagai senjata dan perisai (ende) sebagai pertahanan musuh.

Pada masa dahulu tarian Peresean digunakan untuk memanggil hujan khususnya pada masa kemarau. Ritual pemanggilan hujan dilakukan dengan kedua belah pihak saling memukul hingga salah satu pihak berdarah dan menyerah. Konon, darah yang jatuh ke tanah tersebut melambangkan air yang juga turun ke tanah atau hujan.

Tidak hanya menonton pertunjukan, wisatawan juga dipersilahkan untuk mencoba tarian ini. Pengalaman ini tentu merupakan pengalaman langka bagi wisatawan karena jarang untuk secara lansung memainkan tarian Peresean.

Suasana Desa yang tenang dan damai

Desa Adat Sasak Ende lokasi, sejarah Desa Adat Sasak Ende, budaya Desa Adat Sasak Ende, tradisi Desa Adat Sasak Ende, rumah adat Desa Adat Sasak Ende, kehidupan masyarakat Desa Adat Sasak Ende, keunikan Desa Adat Sasak Ende
Penjual jamu di Desa Adat Sasak Ende

Desa adat Suku Sasak menawarkan suasana lingkungan yang damai dan tenang. Berbagai jenis Rumah Bale memenuhi tata letak desa. Hewan ternak seperti ayam kampung, sapi, kerbau juga terlihat di area desa. Selain itu, masyarakat adat yang masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat juga terlihat berkeliaran dan beraktivitas. Terkadang beberapa masyarakat melakukan aktivitas pertanian, terkadang juga mengurusi hewan ternak. Secara keseluruhan, Desa adat Suku Sasak ini memberikan pengalaman menarik kepada wisatawan.

Tradisi unik

Desa Adat Sasak Ende lokasi, sejarah Desa Adat Sasak Ende, budaya Desa Adat Sasak Ende, tradisi Desa Adat Sasak Ende, rumah adat Desa Adat Sasak Ende, kehidupan masyarakat Desa Adat Sasak Ende, keunikan Desa Adat Sasak Ende
Masyarakat setempat yang sedang mengepel lantai dengan kotoran hewan

Menariknya, Desa adat Suku Sasak ini memiliki cara tersendiri untuk merawat lantai rumahnya. Masyarakat menggunakan kotoran sapi atau kerbau untuk mengepel lantai. Namun, kotoran ini tidak berbau karena sebelumnya telah dicuci. Aktivitas mengepel dengan melumuri kotoran sapi untuk membersihkan lantai ini dipercaya oleh masyarakat dapat membersihkan lantai dan mencegah gangguan dari serangga.

Selain itu, terdapat juga tradisi pernikahan yang unik dimana sang mempelai pria melakukan penculikan pengantin wanita.

Berbelanja cendera mata khas suku  sasak

Desa Adat Sasak Ende lokasi, sejarah Desa Adat Sasak Ende, budaya Desa Adat Sasak Ende, tradisi Desa Adat Sasak Ende, rumah adat Desa Adat Sasak Ende, kehidupan masyarakat Desa Adat Sasak Ende, keunikan Desa Adat Sasak Ende
Kain tenun khas suku sasak

Suku Sasak memiliki beragam oleh oleh khas yang kaya keunikan budaya dan tradisi. Kain tenun ikat suku Sasak terkenal memiliki motif yang indah dengan warna yang cerah. Beragam pilihan variasi motif tersedia mulai dari yang harga murah hingga harga yang mewah.

Selain itu, kerajinan tangan suku Sasak juga menjadi primadona wisatawan. Suku Sasak memang dikenal sebagai pengrajin terampil  yang mampu membuat berbagai kerajinan tangan seperti gerabah, anyaman bambu, bahkan ukiran kayu. Jadi, disini wisatawan tidak perlu repot mencari di toko oleh oleh, tetapi sekalian berkunjung di desa adat Suku Sasak dapat membeli  berbagai oleh oleh khas suku Sasak langsung dari pembuatnya

Tips Berkunjung ke Desa Adat Suku Sasak Ende

  • Tidak menggunakan celana pendek
  • Tidak boleh berteriak teriak
  • Dilarang saling menyakiti

Fasilitas

  • Area Parkir luas
  • Balai Pertemuan
  • Kamar Mandi Umum
  • Kios Souvenir
  • Musholla
  • Spot Foto

Lokasi dan Rute

Desa Adat Sasak Ende terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini berada di jalur strategis antara Kota Mataram dan kawasan wisata Mandalika, menjadikannya mudah diakses oleh wisatawan. Dikelilingi oleh perbukitan hijau dan hamparan sawah, desa ini menawarkan suasana pedesaan yang asri serta mempertahankan budaya asli Suku Sasak.

Dari Bandara Internasional Lombok (BIL)

  • Jarak: Sekitar 19 km
  • Waktu tempuh: ±30 menit
  • Rute: Dari bandara, ambil Jalan Bypass Bandara menuju Jalan Raya Kuta. Setelah itu, lanjutkan perjalanan ke arah utara menuju Desa Ende yang terletak tidak jauh dari kawasan wisata Mandalika.

Dari Kota Mataram

    • Jarak: Sekitar 37 km
    • Waktu tempuh: ±1 jam
    • Rute: Dari Mataram, ambil Jalan Raya Mataram-Praya ke arah selatan menuju Kota Praya. Lanjutkan perjalanan ke arah Jalan Raya Sengkol, lalu ikuti petunjuk menuju Desa Ende.

    Dari Pantai Kuta Mandalika

      • Jarak: Sekitar 10 km
      • Waktu tempuh: ±15 menit
      • Rute: Dari Pantai Kuta, ambil Jalan Pariwisata Kuta menuju Jalan Sengkol. Setelah itu, lanjutkan perjalanan ke arah utara hingga tiba di Desa Ende.

      FAQ

      Apa itu Desa Adat Sasak Ende?

      Desa Adat Sasak Ende adalah sebuah desa wisata tradisional yang terletak di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Desa ini dihuni oleh masyarakat Suku Sasak yang masih mempertahankan adat istiadat dan budaya leluhur mereka.

      Apa saja daya tarik utama di Desa Ende?

      Pengunjung dapat melihat langsung kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak, mengunjungi rumah adat “Bale Tani”, menyaksikan pertunjukan seni tradisional seperti musik Genggong dan tarian Peresean, serta berpartisipasi dalam pembuatan kerajinan tangan seperti tenun.

      Bagaimana cara menuju Desa Adat Sasak Ende?

      Desa Ende terletak sekitar 5-10 menit perjalanan dari Bandara Internasional Lombok (BIL/BIZAM) menuju arah Kuta, Mandalika. Desa ini berada tepat di tepi jalur lama bandara, sehingga mudah diakses oleh wisatawan.

      Apa keunikan dari rumah adat “Bale Tani”?

      “Bale Tani” adalah rumah tradisional masyarakat Sasak dengan atap rendah yang memaksa tamu menunduk saat masuk, sebagai simbol penghormatan. Lantai rumah dilapisi campuran tanah liat dan kotoran sapi untuk memperkuat struktur dan mencegah debu. Rumah ini juga tidak memiliki jendela untuk menjaga privasi penghuni.

      Apakah ada pertunjukan seni yang bisa disaksikan oleh pengunjung?

      Ya, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan musik tradisional seperti Genggong dan Gendang Beleq, serta tarian Peresean yang merupakan seni bela diri khas Lombok. Pertunjukan ini sering disajikan untuk menyambut tamu dan wisatawan.

      Apa saja fasilitas yang tersedia di Desa Adat Sasak Ende?

      Desa Ende menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, antara lain area parkir, kios suvenir, tempat makan, kamar mandi umum, dan area untuk berfoto.

      Foto Desa Wisata Adat Sasak Ende

      Artikel Terkait

      Komentar

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      Share