Akila Harmoni Tour & TravelAkila Harmoni Tour & Travel
Desa Adat Bali Wisata Budaya

Desa Penglipuran: Destinasi Wisata yang Cocok untuk Semua Kalangan

desa penglipuran penglipuran adat istiadat desa penglipuran adat penglipuran arti penglipuran artikel tentang desa penglipuran cara ke desa penglipuran daya tarik desa penglipuran desa adat penglipuran desa adat penglipuran adalah desa penglipur desa penglipuran adalah desa penglipuran berada di desa penglipuran desa terbersih desa penglipuran desa terbersih di dunia desa penglipuran foto desa penglipuran harga tiket desa penglipuran sejarah desa penglipuran terletak di desa penglipuran terletak di kabupaten desa penglipuran terletak di kota desa penglipuran ulasan desa penglipuran unesco desa penglipuran wikipedia desa terbersih di dunia desa terbersih dibali desa tradisional penglipuran desa wisata penglipuran desa wisata penglipuran adalah desa wisata penglipuran foto desa wisata penglipuran terletak di deskripsi desa penglipuran deskripsi tentang desa penglipuran fasilitas desa penglipuran foto desa penglipuran harga tiket desa penglipuran harga tiket penglipuran htm desa penglipuran htm penglipuran itinerary desa penglipuran kampung penglipuran keunggulan desa penglipuran keunikan desa penglipuran keunikan desa penglipuran adalah keunikan yang ada di desa penglipuran adalah letak desa penglipuran lokasi desa penglipuran lokasi penglipuran luas desa penglipuran objek wisata dekat desa penglipuran objek wisata desa penglipuran objek wisata penglipuran pengertian desa penglipuran penghargaan desa penglipuran penglipuran adalah penglipuran desa penglipuran desa terbersih di dunia peraturan desa penglipuran pertanyaan tentang desa penglipuran potensi desa penglipuran profil desa adat penglipuran profil desa penglipuran profil desa wisata penglipuran pura di desa penglipuran pura penglipuran review desa penglipuran sejarah desa adat penglipuran sejarah desa penglipuran sejarah penglipuran spot foto desa penglipuran tempat wisata dekat desa penglipuran tempat wisata penglipuran tentang desa penglipuran tiket desa penglipuran tiket penglipuran tradisi desa penglipuran tradisi di desa penglipuran website desa penglipuran wisata dekat desa penglipuran wisata dekat penglipuran wisata desa adat penglipuran wisata desa penglipuran wisata penglipuran wisata sekitar desa penglipuran

Berkunjung ke bali rasanya kurang apabila tidak datang ke Desa Wisata Penglipuran. Desa Penglipuran menjadi ikon budaya dan sejarah adat istiadat Bali yang masih terjaga hingga saat ini. Disini, wisatawan akan disajikan keindahan desa yang tertata, bersih, dan kaya akan budaya.

Desa Penglipuran sendiri merupakan salah satu desa di Kabupaten Bangli,  Bali Timur yang memiliki geografi dataran tinggi. Bangunan Bali yang unik dengan taman dan jalanan yang tertata rapi menjadikan desa ini dikenal masyarakat Indonesia. Bahkan, pada tahun 2023 PBB memberikan Desa Penglipuran sebagai “Desa Wisata Terbaik”.

Informasi Desa Penglipuran

Desa Penglipuran
Pura Penataran di Desa Penglipuran
InformasiDetail
AlamatJl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80611
Harga Tiket MasukWisatawan Domestik: Dewasa Rp 25.000, Anak Rp 15.000 Wisatawan Mancanegara: Dewasa Rp 50.000, Anak Rp 30.000
Daya TarikKebersihan terjaga, tata ruang unik, desa adat, café bambu, homestay, class activity, belanja, dan lainnya
Jam BukaSetiap hari pukul 08.00 – 18.30 WITA

Sejarah Desa Penglipuran

Berdasarkan hasil penelitian, Desa Penglipuran ternyata sudah ada sejak 7 abad yang lalu. Desa ini berdiri pada masa kekuasaan kerajaan Bangli pada abad ke-14. Konon, Desa Penglipuran ini memiliki leluhur dari Desa Bayung Gede. Desa Buyung Gede memiliki kemampuan yang ahli dalam bidang agama, adat dan pertahanan. Kemampuan tersebut menarik Kerajaan Bangli untuk memanggil masyarakat Buyung Gedhe. Jauhnya jarak antara kerajaan Bangli dengan desa menyebabkan Kerajaan Bangli memberikan daerah beristirahat bernama Kubu Bayung. Daerah Kubu Bayung inilah yang kemudian dikenal sebagai Desa Penglipuran.

Asal usul kata Penglipuran

Terdapat setidaknya dua makna kata Penglipuran yang ada.

Pertama, Penglipuran dapat dimakan sebagai tempat mengenang tanah leluhur atau tanah asal. Makna tersebut didapat dari penelaan kata Penglipuran menjadi dua kata, yaitu pengeling dan pura. Pengeling atau eling artinya mengenang dan mengingat dan kata pura artinya tempat leluhur, benteng, dan tanah. Artinya, kemungkinan masyarakat Desa Panglipuran ini membangun desa karena ingin mengenang orang orang, tanah asal, dan leluhur mereka di Desa Bayung Gede.

Kedua, Desa Penglipuran juga dapat berarti tempat untuk menghibur dari rasa duka. Makna ini didapat dari kata Penglipuran dan lara. Penglipuran artinya menghibur dan lara artinya duka/sedih. Pada zaman dahulu, konon Raja Bangli sering mendatangi desa ini untuk menghibur diri. Maka dari itu, masyarakat Desa mendapatkan tugas untuk menghibur sang raja menenangkan pikiran dalam menghadapi masalah.

Daya Tarik

Jalanan di Desa Penglipuran
Jalanan di Desa Penglipuran

Kebersihan terjaga

Salah satu daya tarik dari Desa Penglipuran adalah lingkungannya yang terawat. Kebersihan di desa ini memang telah diakui oleh berbagai kalangan. Bahkan, UNESCO telah menetapkan Desa Penglipuran sebagai Desa adat terbesit ketiga di dunia. Lingkungan yang bersih ini tentu menunjukkan bagaimana pengelolaan sanitasi air dan perilaku masyarakat yang mengontrol kebersihan

Tata Ruang dan arsitektur Bali

Pura Penataran di Desa Penglipuran
Pura Penataran yang termasuk zona Utama Mandala

Desa Penglipuran memiliki tata ruang dengan konsep Tri Mandala. Konsep ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Ketiga zona tersebut memiliki arti dan maksud tersendiri. Pertama, Zona Utama Mandala berarti tempat suci pura yang digunakan untuk beribadah memuja para dewa. Kedua, Zona Madya Mandala digunakan sebagai tempat tinggal manusia. Terakhir, Nista Mandala berarti tempat untuk pemakaman desa.

Desa Adat

Desa ini memiliki dua sistem pemerintahan, yaitu pemerintahan formal (RT dan RW) serta sistem adat yang bersifat otonom. Aturan adat di desa ini disebut Awig-Awig, yang berlandaskan filosofi Tri Hita Karana. Tri Hita memberikan tampilan dan tata lingkungan Desa Penglipuran menjadi lebih selaras dengan alam, tuhan dan manusia. Hal tesebut karena di dalam Tri Hita Karana terdapat ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.

Fasilitas dan Aktivitas di Desa Penglipuran

Hutan Bambu di Desa Penglipuran
Hutan Bambu di Desa Penglipuran

Kafe Bambu Penglipuran

Kafe Bambu di Panglipuran memberikan pengalaman wisatawan berkuliner dan bersantai di tengah naungan pohon bambu. Tempat ini cocok dikunjungi setelah capek berjalan kaki mengelilingi Desa Penglipuran. Hembusan angin membuat bambu bambu mengeluarkan suara syahdu. Ditempat ini, wisatawan dijamin puas karena makanan enak dan tempatnya yang nyaman.

Homestay

Desa Penglipuran juga menyediakan akomodasi bagi wisatawan yang ingin menginap. Terdapat homestay bernuansa bangunan tradisional Bali yang dapat disewa.  Letaknya pun strategis, dimana homestay ini berlokasi di kawasan Desa Penglipuran, 8 km dari Pura Basakih, dan 42 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai.

class activity seni kerajinan dan kuliner

Tidak hanya mejelajahi budaya di Desa Penglipuran, wisatawan juga dapat merasakan beberapa aktivitas class. Melalui berbagai kelas, wisatawan dapat memahami lebih dalam budaya bali dalam hal kerajinan dan masakan. Terdapat beragam kelas yang tersedia seperti membuat gebogan, membuat Canang Sari, membuat klepon, kerajinan bambu, membuat penjor, menari, dll

Makan malam dan Sarapan di Desa Penglipuran

Bagi wisatawan yang ingin makan tepat di tengah Desa Penglipuran, ternyata terdapat layanan yang memungkinkan wisatawan melakukan sarapan dan makan malam di Desa Penglipuran. Sistemnya adalah di jalanan Desa Penglipuran akan ditempatkan beberapa meja dan kursi rotan yang akan digunakan wisawatan. Di tempat tersebut, wisatawan dapat merasakan makanan dengan kesan yang ikonik.

Berbelanja

Dagangan di Desa Penglipuran
Berbelanja di Desa Penglipuran

Masyarakat di Desa Penglipuran terlihat menjual beberapa barang dan kuliner di dekat rumahnya. Barang barang seperti ukiran bali, lukisan, dan kerajinan tangan tersedia untuk dibeli. Selain itu, makanan dan minuman, seperti arak bali juga bisa di beli di desa ini.

Fakta Menarik Desa Penglipura

Larangan Poligami

Desa ini memiliki aturan ketat terkait pernikahan, di mana poligami dilarang. Pelanggar aturan ini akan menerima sanksi sosial, salah satunya ditempatkan di area Nista Mandala. Selain itu, masyarakat juga dilarang menikah dengan tetangga sebelah kanan, kiri, dan depan rumahnya, karena mereka dianggap keluarga sendiri. Menariknya, apabila seorang lelaki menikahi wanita Desa penglipuran hal ini diperbolehkan akan tetapi harus masuk di Desa Penglipuran dan melakukan tugas adat para wanita bukan tugas untuk lelaki.

Struktur Bangunan Tradisional yang Seragam

Gerbang khas Angkul angkul di Desa Penglipuran
Gerbang khas angkul angkul di Desa Penglipuran

Semua rumah di desa ini memiliki desain yang seragam dengan gerbang khas bernama angkul-angkul dan atap berbahan bambu. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan keindahan dan keseragaman desa.

Ngaben dengan Cara Dikubur

Berbeda dengan tradisi Bali lainnya yang melakukan prosesi ngaben dengan membakar jenazah, di Penglipuran, jenazah dikubur. Hal ini karena lokasinya yang jauh dari laut, sehingga abu jenazah tidak bisa dilarung ke laut seperti tradisi Bali pada umumnya.

Tidak Ada Sistem Kasta

Masyarakat Desa Penglipuran hanya memiliki satu kasta, yaitu Kasta Sudra. Hal ini menjadikan semua warga memiliki kedudukan yang setara, kecuali ketua adat yang dipilih setiap lima tahun sekali.

Kesenian Tari Baris Sakral

Desa ini memiliki kesenian tari khas, yaitu Tari Baris Sakral, yang digunakan dalam upacara adat. Tari ini diiringi oleh gamelan Gong Gede dan dilaksanakan secara turun-temurun.

Dikelilingi Hutan Bambu

Desa ini dikelilingi oleh hutan bambu yang menjadi bagian dari wilayah adatnya. Oleh karena itu, bambu menjadi bahan utama dalam pembangunan rumah dan bangunan lainnya di desa ini.

Terletak di Kaki Gunung Batur

Desa Penglipuran terletak di ketinggian 700 mdpl di kaki Gunung Batur, memberikan udara yang sejuk dan pemandangan yang indah. Lokasinya juga strategis, berada di jalur wisata Kintamani, hanya 5 km dari pusat kota Bangli dan sekitar 45 km dari Denpasar.

Lokasi dan Rute ke Desa Penglipuran

Berikut adalah rute menuju Desa Adat Penglipuran dari pusat Kota Denpasar:

  1. Dari Denpasar ke Gianyar
    • Mulai perjalanan dari pusat Kota Denpasar dan ambil jalur menuju Jalan By Pass Ida Bagus Mantra.
    • Lanjutkan perjalanan ke arah timur menuju Gianyar melalui Jalan Raya Batubulan.
  2. Dari Gianyar ke Bangli
    • Dari Gianyar, lanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Bangli melalui Jalan Raya Tampaksiring atau Jalan Raya Ubud.
    • Perjalanan ini memakan waktu sekitar 45–60 menit tergantung kondisi lalu lintas.
  3. Dari Bangli ke Desa Penglipuran
    • Setelah tiba di Kota Bangli, ambil jalur menuju Kelurahan Kubu.
    • Ikuti rambu petunjuk arah menuju Desa Adat Penglipuran.
    • Desa ini berjarak sekitar 5 km dari pusat Kota Bangli dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10–15 menit.

Tiket Masuk dari Parkir Desa Penglipuran

Tarif retribui di Desa Penglipuran mengikuti peraturan Bupati Bangli No.37 Tahun 2019

Tiket masuk

  • WNA Dewasa : Rp50.000,00
  • WNA anak anak : Rp30.000,00
  • WNI Dewasa : Rp25.000,00
  • WNI anak anak : Rp15.000,00

Parkir

  • Bus : Rp10.000,00
  • Mikrobus, sedan, Jeep: Rp5.000,00
  • Sepeda Motor: Rp2.000,00

FAQ

Berapa biaya masuk ke Desa Penglipuran?

WNA Dewasa : Rp50.000,00; WNA anak anak : Rp30.000,00; WNI Dewasa : Rp25.000,00; WNI anak anak : Rp15.000,00 (Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu, disarankan untuk mengecek langsung ke pengelola desa sebelum berkunjung.)

Desa Penglipuran terkenal dengan apa?

Desa Penglipuran terkenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, dengan tata ruang yang khas, budaya yang masih terjaga, dan suasana asri yang menawan. Desa ini juga dikenal sebagai destinasi wisata budaya dengan rumah tradisional yang seragam serta kearifan lokalnya yang unik.

Mengapa Desa Penglipuran disebut desa terbersih di dunia?

Desa Penglipuran mendapatkan predikat sebagai salah satu desa terbersih di dunia karena Lingkungan yang selalu terjaga kebersihannya tanpa adanya sampah berserakan, Warga desa memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kebersihan dan lingkungan dan sistem tata ruang yang rapi dengan jalur pejalan kaki bersih serta rumah yang tertata seragam.

Desa Penglipuran masuk kecamatan apa?

Desa Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Desa Penglipuran buka hari apa?

Desa Penglipuran buka setiap hari dari pagi hingga sore hari, biasanya mulai pukul 08.00 hingga 18.30 WITA. Wisatawan dapat berkunjung kapan saja untuk menikmati keindahan desa ini.

Apakah wanita haid boleh masuk Desa Penglipuran?

Ya, wanita yang sedang haid tetap diperbolehkan memasuki Desa Penglipuran. Namun, seperti di tempat-tempat suci lainnya di Bali, mereka mungkin tidak diperkenankan memasuki area pura atau tempat ibadah yang dianggap sakral.

Kenapa disebut Desa Penglipuran?

Nama “Penglipuran” berasal dari kata “Pengeling Pura” yang berarti tempat untuk mengenang para leluhur. Desa ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur masyarakatnya yang berasal dari daerah Bayung Gede, Kintamani.

Apa saja yang bisa dilakukan di Desa Penglipuran?

Di Desa Penglipuran, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas menarik, seperti Berjalan-jalan menikmati suasana desa yang asri dan bersih, Mengunjungi rumah-rumah tradisional dan berinteraksi dengan warga setempat, Mempelajari budaya dan adat istiadat masyarakat Penglipuran, Mengunjungi Pura Desa dan kawasan hutan bambu, Menikmati kuliner khas Bali yang dijual oleh penduduk lokal dan Mengabadikan momen dengan berfoto di berbagai sudut desa yang instagramable.

Artikel Terkait

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share